Pemasangan lantai laminasi teknik
lantai laminasi teknik Persiapan sebelum pemasangan
Inspeksi dan perawatan tanah:Pastikan tanah tempat pemasangan datar, kering, bersih, dan bebas dari retakan. Kesalahan kerataan tanah harus dikontrol dalam kisaran tertentu (umumnya tidak melebihi 2-3 milimeter). Jika ada ketidakrataan, perlu diratakan dengan bahan seperti mortar semen terlebih dahulu. Untuk tanah yang lembap, perawatan antilembap harus dilakukan dengan memasang lapisan film antilembap. Bersihkan kotoran, debu, dll. dari tanah untuk memastikan kecocokan yang rapat antara lantai dan tanah setelah pemasangan.
Persiapan bahan dan alat:Hitung secara akurat jumlah lantai laminasi rekayasa yang dibutuhkan berdasarkan area pemasangan, dan persiapkan material tambahan pendukung seperti papan skirting dan strip gesper. Alat pemasangan umum meliputi pita pengukur, gergaji, palu, batang pengungkit, palu karet, dll., untuk memastikan bahwa alat tersebut utuh dan dapat digunakan secara normal.
Pra pemasangan lantai:Sebelum pemasangan formal, letakkan lantai di lokasi pemasangan sesuai dengan kelompok pengemasan dan warna yang berbeda, amati efek keseluruhannya, dan sesuaikan urutan penataan lantai untuk membuat tekstur dan transisi warna lantai yang berdekatan sealami mungkin. Pada saat yang sama, periksa apakah ada masalah kualitas pada lantai, seperti goresan, sudut yang hilang, dll., dan segera ganti jika ada masalah.
lantai laminasi teknik Instalasi formal
Pemasangan film anti lembab:Letakkan selapis film antilembap di atas tanah yang telah disiapkan, dan film antilembap tersebut harus saling tumpang tindih setidaknya 10-15 sentimeter, dan tutup bagian antarmuka dengan selotip untuk mencegah masuknya air. Film antilembap di sudut dinding harus dibalik hingga ketinggian tertentu (sekitar 5-10 sentimeter) untuk meningkatkan efek antilembap.
Pemasangan lantai baris pertama:Mulailah dari salah satu sudut ruangan, tempelkan tepi lidah lantai pertama ke dinding, lalu sambungkan dengan erat tepi lidah lantai berikutnya dengan tepi alur lantai sebelumnya secara berurutan. Gunakan palu karet untuk mengetuk permukaan lantai dengan lembut guna memastikan sambungannya kuat dan mulus. Selama proses pemasangan, penting untuk menjaga kesejajaran horizontal dan vertikal lantai.
Pemasangan lantai berikutnya:Saat memasang pada baris kedua dan selanjutnya, sejajarkan salah satu ujung lantai dengan posisi yang sesuai pada baris lantai sebelumnya, lalu miringkan pada sudut tertentu (biasanya 30°-45°) dan masukkan ke dalam slot, lalu tekan ke bawah dan dorong ke depan dengan lembut hingga ujung lidah lantai benar-benar menyatu dengan tepi slot. Demikian pula, gunakan palu karet untuk memukul dan mengamankan setiap lantai guna memastikan sambungan yang rapat di antara keduanya. Saat menemui kendala seperti pintu, bukaan jendela, atau pilar, gunakan gergaji untuk memotong lantai menjadi ukuran yang sesuai untuk pemasangan.
Pemangkasan tepi:Setelah pemasangan lantai selesai, dilakukan pemangkasan tepi. Pasang papan skirting di sekeliling ruangan, pasang ke dinding, tutup celah antara lantai dan dinding, dan berikan efek estetika dan perlindungan. Pasang strip gesper yang sesuai, seperti strip gesper berbentuk T, strip gesper berbentuk L, dll., di persimpangan ruangan atau lantai yang berbeda dengan bahan lantai lainnya untuk membuat transisi lebih alami dan mencegah tepi lantai melengkung.
lantai laminasi teknik Periksa setelah pemasangan
Setelah pemasangan, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas pemasangan lantai. Periksa apakah permukaan lantai datar dan tidak ada ketidakrataan; Periksa apakah celah sambungan antara lantai seragam dan konsisten, dan lebar celah harus memenuhi persyaratan produk (umumnya tidak melebihi 0,5 milimeter); Periksa apakah pemasangan papan skirting dan gesper kuat dan menarik secara estetika. Jika ada masalah, sesuaikan dan perbaiki tepat waktu. Terakhir, bersihkan lokasi konstruksi dan atur kembali bahan dan peralatan yang tersisa ke lokasi yang ditentukan.
